Pernyataan salah satu Pejabat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi terkait Alat Tes PCR di BPOM Jambi yang tidak bisa digunakan, Disinyalir merugikan Pemkot Jambi dan menggangu Kerjasama Pemkot Jambi- Singapura
AMPAR.IDÂ – Walikota Jambi Syarif Fasha secara responsif berkoordinasi dengan Kepala BPOM Jambi Antoni Hasbi terkait Alat Tes Uji Swab PCR di BPOM Jambi Bantuan Pemerintah Singapura. Fasha Membantah terkait peryntaaan Pejabat Dinkes Provinsi Jambi yang menyebut alat tersebut tidak bisa digunakan
“Jadi ada barang habis pakai yang habis dan saat ini terpaksa distop karena ketidakadaan bahan habis pakai”, kata Fasha Selasa, (1/9) saat menggelar konferensi pers di Kantor Walikota JambiÂ
Secara legowo, Fasha menjelsakan Terkait dengan kebutuhan pengujian uji swab yang menggunakan PCR yang disampaikan kepala BPOM apa yang dibutuhkan dapat di sampaikan langsung kepadanya.Â
“Saya katakan kepada kepala BPOM, apapun yang dibutuhkan ajukan kepada kami, Satgas Kota Jambi, Nanti Satgas Kota Jambi Mempersiapkan apa yang kami bisa bantu, mungkin kami bisa keluarkan dengan membantu dana dan pembelian bahan habis pakai nanti, untuk menunjang kebutuhan, yang penting bisa berjalan dan tidak ada stop sehingga berjalan, dan tidak adabkata vakum.
“Beberapa waktu lalu kami berikan, dan kami titipkan ke FK UNJA sebanyak 10.000 sampel dari Singapura, itu bermanfaat atau tidak, dan ternyata keterangan kepala BPOM Jambi, itu sangat bermanfaat sekali, malah akuratnya sangat tinggi, yang diberikan pihak Singapura.
Pernyataan Pejabat Dinkes Provinsi di pemberitaan media membuat Fasha Meradang!Â
Lagi, Walikota Jambi Syarif Fasha secara tegas membantah pernyataan salah satu pejabat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi terkait alat uji swab yang tidak bisa digunakan
“saya sempat membaca dimedia pagi ini, juga adanya penjelasan salah satu pejabat Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, bahwa bantuan pemerintah kota Jambi dari Singapura tidak bisa digunakan karena terkendala berbeda alat”, kata Fasha
Fasha Menjelsakan setalah penjelasan oleh Kepala BPOM, tidak ada masalah saat ini, bahkan alat dari Singapura inilah yang menjadi penopang untuk lebih jelasnya lagi teknis yang terkait yang akan menjelaskan ini, dari provinsi ada merk ini, dari Singapura juga ada merk ini, malah yang baik bantuan dari Singapura yang lebih akurasi sekali,”terangnya
Pernyataan itu juga terkesan merugikan Pemkot Jambi dan dikhawatirkan berdampak terhadap kerjasama Pemkot Jambi-Singapura.
Menurut orang nomor satu di kota Jambi itu, jika pernyataan pejabat Dinkes Provinsi Jambi dipemberitaan itu dibaca oleh pihak Pemerintah Singapura yang tidak diberikan manfaat, padahal saya (Pemkot Jambi) mau minta bantu lagi terkait hal ini, makanya saya tanya BPOM apa yang dibutuhkan lagi, nanti saya coba lagi minta bantuan pada pihak Singapura.
Fasha Ingatkan Pejabat Dinkes Provinsi jangan Asal Bunyi?
“Tapi kalau ternyata tidak bisa dipakai mereka pasti tidak mau bantu lagi, jadi saya ingatkan juga kepada pejabat Kesehatan Dinas (Dinkes) Provinsi jambi juga, Sebelum mengeluarkan statement bertanya dulu kepada kami Satgas Kota Jambi, bagaimana bagusnya, apakah yang dipakai atau tidak karena nanti tidak punya data ngomong di luar demikian,”tegasnya
Sementara itu, Pelaksanaan untuk uji swab mandiri menurut kepala BPOM Jambi sudah berjalan baik sejak tanggal 23 Juni.
“kita sudah berjalan baik kemudian bahan2 nya sudah kita siapkan sebelumnya, dan salah satunya ada dari Pemkot yang mendapat bantuan dari Singapura”,Lanjutnya
“Untuk regen yang dari Singapura sudah kita gunakan, dan sudah habis pada tahap pertama untuk pengujian tahap awalnya, dan BPOM sudah sempat mengambil lagi stoknya lagi di FK UNJA karena stoknya kita simpan disana untuk untuk persiapan menguji selanjutnya.”tambahnya
Sebagaimana diketahui, saat ini Provinsi Jambi sudah meresmikan penggunakan PCR Swab, alat bantuan Pemerintah Singapura. Serta sudah dikoordinasikan antara lima pihak, yakni Pemerintah Provinsi, Kota, IDI Jambi, FKUK Unja dan BPOM.
Terpisah, dilokasi yang sama Antoni kepala BPOM Jambi mengatakan, bahwa PCR yang registrasi sudah selesai dan semua juga telah diproses di Jakarta hingga menunggu surat dari Provinsi.
“PCR ini juga sudah mendapatkan register-register laboratorium, dengan nomor 160, laboratorium itu pun juga sudah diakui untuk melakukan test Covid-19 dan pihak BPOM telah uji coba kepada tenaga kerjanya. Hasilnya, negatif. JelasnyaÂ
Sebelumnya…..
Pemkot Jambi Dapat Bantuan Alat Tes PCR-Konsentrat Hand Sanitizer dari Singapura
Sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi pada Mei 2020 Lalu, mendapat bantuan alat tes Uji Swab dari Pemerintah Singapura.
Penyerahan bantuan ini dilakukan melalui Hand Over Virtual Ceremony atau penyerahan secara online.Â
Bantuan yang diberikan adalah konsentrat sebanyak 2.000 ribu liter, Konsentrat adalah induknya hand sanitizer.
Dari 2.000 ribu liter konsentrat ini akan di campur air bersih menjadi 200.000 ribu liter, ini akan di bagikan kepada seluruh warga Kota Jambi yang masing-masing akan mendapat 1/2 liter Selain itu, Pemkot juga mendapatkan ekstraktion kit yaitu alat atau reagen untuk test PCR.(dr)
Diskusi tentang inipost