• Ampar
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Kode Perilaku Perusahaan Pers
  • Pedoman Media Siber
  • Perlindungan Wartawan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Aktual dan Terkini
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • NEWS
    • DAERAH
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
  • PARLEMEN
  • EKONOMI & BISNIS
    • OTO & TEKNO
  • HUKUM & KRIMINAL
    • KABAR TNI – POLRI
  • OPINI
  • TREND
    • SPORT
    • RELIGI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
  • BENGKULU
    • KAUR
    • LEBONG
    • REJANG LEBONG
    • BENGKULU SELATAN
    • SELUMA
    • KEPAHIANG
    • MUKOMUKO
  • SUMSEL
    • MUSI BANYUASIN
  • Lainnya..
    • PENDIDIKAN
  • NEWS
    • DAERAH
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
  • PARLEMEN
  • EKONOMI & BISNIS
    • OTO & TEKNO
  • HUKUM & KRIMINAL
    • KABAR TNI – POLRI
  • OPINI
  • TREND
    • SPORT
    • RELIGI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
  • BENGKULU
    • KAUR
    • LEBONG
    • REJANG LEBONG
    • BENGKULU SELATAN
    • SELUMA
    • KEPAHIANG
    • MUKOMUKO
  • SUMSEL
    • MUSI BANYUASIN
  • Lainnya..
    • PENDIDIKAN
Berita Terbaru
  • NEWS
  • PARLEMEN
  • EKONOMI & BISNIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • OPINI
  • TREND
  • BENGKULU
  • SUMSEL
  • Lainnya..

Hoaks Dalam Tinjauan Hermeunetika

Oleh: Ariyandi Batu Bara, S. Ud., M. Ud

2021-06-17
ShareTweetSendSendText

AMPAR.ID, JAMBI – Tulisan ini disusun karena adanya kegelisahan akademik penulis terkait dengan realitas sosial yang terjadi ditengah-tengah masyarakat kita, bahkan di kalangan intelektual-akademik sekalipun yang cukup mengkhawatirkan dalam hal menyikapi sebuah informasi. Realitas sosial itu sendiri, diartikan sebagai suatu kenyataan atau fakta yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

Beberapa naskah akademik, menerangkan adanya beberapa indikasi realitas sosial masyarakat kita yang cukup mengerikan dalam hal kemampuannya mengidentifikasi sebuah informasi dengan bijaksana.

Indikator-indikator tersebut, misalnya dikemukan oleh Morisan dan ahli lainnya yang menerangkan minimnya realitas sosial literasi masyarakat sekitar kita, yaitu Masyarakat seakan tidak mau tahu apakah berita yang mereka terima itu terbukti kebenarannya atau tidak, Masyarakat seakan mudah sekali mengeluarkan penilaian pribadi atas suatu berita, meskipun mereka sebenarnya tidak hadir di sekitar tempat kejadian, Masyarakat seakan “malas” membaca informasi di dalam media sosial secara komprehensif alih-alih memverifikasinya. Realitas sosial semacam ini dapat dikatakan pula bahwa masyarakat kita masih rendah di dalam budaya literasi.

Penulis tentu mengakui, masih ada banyak lagi realitas sosial lainnya yang dapat disebutkan selain dari tiga indikator di atas. Namun demikian, melalui tiga hal ini saja, susungguhnya dapat dianalisa agak lebih jauh bahaya apa yang dapat mengancam kehidupan manusia itu sendiri di masa yang akan datang? Agaknya, tidaklah berlebihan jika dikatakan pembiaraan realitas sosial ini akan membawa dampak pembelahan sosial yang tajam di antara masyarakat, intoleransi, bahkan dalam skala besar bisa mengancam eksistensi kedaulatan suatu negara. Untuk itulah tulisan ini disusun untuk memberikan pemantik yang harapannya dapat menjadi sumbangan pemikiran filosofis dalam menghadapi realitas sosial yang semakin “gersang” di tengah “kemarau” era disrupsi.

Melalui tulisan ini, dibicarakan mengenai fenomena hoaks tersebut dan apa tawaran yang bisa kita gunakan untuk mengatasi realitas sosial kita hari-hari ini dari perspektif filsafat, yaitu hermeunetika.

Apa itu hoaks?

Bacajuga

Kakanwil Ditjenpas Jambi Pimpin Razia Serentak Lapas di Wilayah Jambi

PHR Zona 1 Unjuk Kesiapsiagaan di Fire Rescue Challenge 2025

Berdampak Lingkungan dan Merugikan Warga, Pemerintah Pasang Police Line dan Tutup Aktivitas Stockpile Pasir Milik RTS Hidayah Nurlisa di Teluk Kenali

Swiss-Belhotel Jambi Hadirkan Paket Hemat Berenang dan Sarapan “Splashtastic Dael”

Kata hoaks sendiri berakar dari kata hocus (mengelabui). Di tahun 2021 ini, apalagi dengan kemajuan TIK, maka hoaks akan semakin subur diproduksi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Ada beberapa hal yang menyebabkan mengapa hoaks itu bisa muncul dan menyebar dalam ruang publik, diantara faktor penyebabnya adalah Informasi yang premature, yaitu berita yang hanya mengejar kecepatan penyebarannya saja, hingga mengabaikan fakta. Disrupsi: yaitu sebuah era dimana terjadinya inovasi atau perubahan besar-besaran yang secara fundamental mengubah semua system dan tatanan yang ada. Adanya dorongan motivasi pragmatis (faktor politik), misalnya ingin menjatuhkan lawan politik/citra seseorang. Motif ideologi, serta Motif ekonomi.

Hermeunetika adalah satu jenis diksi di dalam filsafat yang mempelajari tentang interpretasi makna. Istilah ini diambil dari kata kerja dalam bahasa Yunani, yaitu hermeunein yang artinya: menafsirkan, memberi pemahaman, dan menerjemahkan.

Fenomena Hoaks ditinjau Secara Hermeneutika

Paul Ricoeur menawarkan konsepsi yang dikenal dengan istilah “fiksasi” dan “distinsiasi.” Adapun fiksasi adalah proses untuk mencocokkan antara apa yang diucapkan secara lisan hingga tertuang menjadi sebuah tulisan. Dalam pandangan Ricoeur, setiap penulisan pasti akan melewati fase wacana. Untuk itulah, agar tidak terjadi distorsi di tengah jalan maka perlu dipastikan betul bahwa apa yang dikatakan secara lisan tidak berubah ketika menjadi sebuah tulisan. Contoh baik untuk konteks ini adalah bagaimana tradisi Islam menjaga otentisitas sebuah Hadits Nabi saw.
Paul Riceour juga menawarkan teori “distiansiasi” arti dari istilah ini adalah memisahkan antara teks/wacana dengan penutur, situasi, dan penerima awal. Maksudnya adalah, tatkala ada sebuah informasi, maka: subjek harus dapat memisahkan antara teks, penutur (kapasitas yang membuat teks) dan situasi (konteks).

Gadamer menawarkan teori belongin experience di dalam menghadapi hoaks. Teori ini secara sederhanya dapat dipahami bahwasanya setiap orang harus mengetahui sebuah peristiwa berdasarkan pengalamannya sendiri.

Konsekuensi dari teori ini adalah, ketika subjek tidak memiliki pengalaman langsung atas berita atau informasi yang ia terima, maka ia tidak pantas untuk menindaklanjuti informasi tersebut, karena ia tidak memiliki kapasitas untuk itu dan tidak berhak, sekalipun hanya untuk meneruskannya di medsos. Perbedaan mendasar antara Ricoeur dan Gadamer adalah, jika Ricoeur mengharuskan subjek untuk menganalisis penulis teks, sedangkan Gadamer lebih mengharuskan subjek untuk mengalami langsung (baca: memiliki wawasan langusng) terhadap objek yang diberitakan.

Semoga melalui analisa filsafat hermeunetika ini, bangsa Indonesia dapat menganalisa pemberitaan di ruang publik dengan lebih bijaksana. Sehingga dengannya pula bangsa ini dapat melawan hoaks dengan cara-cara yang cerdas dan bertanggung jawab.

______

(Penulis merupakan magister Pemikiran Agama dan Filsafat Islam, juga seorang penulis, public speaker, juga menjadi staff pengajar sebagai DLB di Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis dapat dihubungi melalui email: filsafatariyandi@gmail.com WA: 0852 1833 0241)

 

Kata kunci: akademisberita JambihoaksopiniUIN STS Jambi
Berita sebelumnya

Kapolri Keluarkan Telegram Berangus Premanisme, Ini 5 Hal Yang Harus Dijalankan Kapolda

Berita selanjutnya

Menebak Arah Politik Dilla Hich – Sapril

Berita Terkait

Kakanwil Ditjenpas Jambi Pimpin Razia Serentak Lapas di Wilayah Jambi

2025-10-11

PHR Zona 1 Unjuk Kesiapsiagaan di Fire Rescue Challenge 2025

2025-10-08
Pemerintah Pasang Police Line dan Tutup Aktivitas Stockpile Pasir Milik RTS Hidayah Nurlisa di Teluk Kenali/ foto: Ampar

Berdampak Lingkungan dan Merugikan Warga, Pemerintah Pasang Police Line dan Tutup Aktivitas Stockpile Pasir Milik RTS Hidayah Nurlisa di Teluk Kenali

2025-09-26
Splashtastic Deal di Swiss-Belhotel Jambi

Swiss-Belhotel Jambi Hadirkan Paket Hemat Berenang dan Sarapan “Splashtastic Dael”

2025-09-16

Yamaha Jambi Beri Kejutan Special Untuk Pelanggan Loyal nya

2025-09-15
Foto: Ketua DPD PJS Jambi, Wahyu Jati Syawaludin saat bersama Ketum DPP PJS, Mahmud Marhaba

Insiden Doorstop Jambi: Humas Seharusnya Jadi Mitra, Bukan Penghalang

2025-09-13

Tunjukan Komitmen Terhadap Kendaraan Ramah Lingkungan, Yamaha Masuki Fase Studi Kendaraan Listrik dengan Sistem Swap Battery

2025-09-11
Firman, Direktur Advokasi KPPU Pusat (Kanan), Wahyu Bekti Anggoro, Kepala Kantor Wilayah II KPPU (kiri)/ foto: ampar

Kanwil II KPPU Garap Indikasi Monopoli Tender Proyek Multiyears Stadion Swarnabumi Jambi Rp250 Miliar Dikerjakan PT Sinar Cerah Sempurna

2025-09-09

Al Haris Tegaskan Perubahan APBD 2025 Berorientasi pada Kepentingan Masyarakat

2025-09-08

Fadhil Arief Lantik Dua Pj Kepala Desa di Kecamatan Bajubang dan Pemayung

2025-09-08
Berita selanjutnya

Menebak Arah Politik Dilla Hich - Sapril

Berani ke Preman, Kapolri Ditantang Berani Gak Copot dan Pidana Kapolda-Kapolres Nakal?

4 Mantan Anggota DPRD Jambi Ditahan KPK

Mantan Bupati Muara Enim periode 2014-2018, Muzakir Sai Sohar ditetapkan tersangka dan ditahan di Rutan Pakjo Palembang, Senin (23/11/2020).

Terima Suap, Muzakir Sai Sohar Mantan Bupati Muara Enim Divonis 8 Tahun Penjara

Kadishanpan Amir HAsbi Serahkan Bantuan Pasca Bencana untuk Korban Kebakaran Mendahara

Diskusi tentang inipost

TERHANGAT

Ilutrasi anak korban pelecehan/ ist

Heboh, Kepsek Madrasah Simpang Talang Tembago Diduga Lakukan Pelecehan Terhadap Belasan Anak

2025-10-15

Gubernur Jambi Didampingi Kadis PUPR Tinjau Pekerjaan Pelebaran Jalan Ness

Jadwal dan Pedoman Pentingnya TKA Siswa SMK 2025, Kabid SMK Harmonis: Siswa Sedang PKL Tetap Bisa Ikutan

Pemkot Jambi Larang Truk Isi Solar di SPBU Dalam Kota Jambi Mulai 8 Oktober

Hasan Mabruri Resmi Dilantik Katua PKM Jambi Periode 2025-2028, Ini Komposisi Pengurusnya 

Viral Video Syur Mirip Gisel, Tagar Cowonya Ikut Trending di Twitter

Al Haris dan Kapolda Jambi Tanam Jagung Serentak Kuartal IV Mendukung Swasembada Pangan

Lirik Lagu Bintang – Anima Band

Wajib Diketahui, Ternyata Tidur yang Benar Menurut Rasulullah adalah Tidur Miring ke Kanan

3 Cara Mengetahui Ahlak Seseorang dari Ummar Bin Khattab

IKLAN & PROMOSI

VIDEO

https://www.youtube.com/watch?v=tPKGo5HU55c

KALENDER

Oktober 2025
SSRKJSM
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031 
« Sep    
Sedang diputar

VIDEO: Detik-detik Jembatan Putus di Terjang Banjir

Jembatan Desa bayur, Merangin hanyut terbawa arus sungai/ (Foto: Nda/Ampar)

VIDEO: Detik-detik Jembatan Putus di Terjang Banjir

DAERAH

VIDEO: Warga Protes Truk Batubara Masuk Kota Jambi

NEWS

Al Haris Tinjau Vaksinasi Pelajar Adhiyaksa Jambi

NEWS

Terekam CCTV, OTK Curi Spanduk HIMSAR Gagalkan Musyarawah

NEWS

[Ampar TV] Di Jambi, Gerakan Sejuta Vaksinasi Dalam Sehari Dipusatkan di Tanjabbar

NEWS
Berita Media Online

Copyright @ 2024 Ampar.id - PT Media Ampar KJA . Supported by Ara.

INFORMASI

  • Ampar
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Kode Perilaku Perusahaan Pers
  • Pedoman Media Siber
  • Perlindungan Wartawan
  • Redaksi
  • Tentang Kami

IKLAN & KERJA SAMA : 0852-1945-6475

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Ampar
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Kode Perilaku Perusahaan Pers
  • Pedoman Media Siber
  • Perlindungan Wartawan
  • Redaksi
  • Tentang Kami

Copyright @ 2024 Ampar.id - PT Media Ampar KJA . Supported by Ara.