• Ampar
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Kode Perilaku Perusahaan Pers
  • Pedoman Media Siber
  • Perlindungan Wartawan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Aktual dan Terkini
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • NEWS
    • DAERAH
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
  • PARLEMEN
  • EKONOMI & BISNIS
    • OTO & TEKNO
  • HUKUM & KRIMINAL
    • KABAR TNI – POLRI
  • OPINI
  • TREND
    • SPORT
    • RELIGI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
  • BENGKULU
    • KAUR
    • LEBONG
    • REJANG LEBONG
    • BENGKULU SELATAN
    • SELUMA
    • KEPAHIANG
    • MUKOMUKO
  • SUMSEL
    • MUSI BANYUASIN
  • Lainnya..
    • PENDIDIKAN
  • NEWS
    • DAERAH
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
  • PARLEMEN
  • EKONOMI & BISNIS
    • OTO & TEKNO
  • HUKUM & KRIMINAL
    • KABAR TNI – POLRI
  • OPINI
  • TREND
    • SPORT
    • RELIGI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
  • BENGKULU
    • KAUR
    • LEBONG
    • REJANG LEBONG
    • BENGKULU SELATAN
    • SELUMA
    • KEPAHIANG
    • MUKOMUKO
  • SUMSEL
    • MUSI BANYUASIN
  • Lainnya..
    • PENDIDIKAN
Berita Terbaru
  • NEWS
  • PARLEMEN
  • EKONOMI & BISNIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • OPINI
  • TREND
  • BENGKULU
  • SUMSEL
  • Lainnya..

Kemerdekaan: Bendera Berkibar, Perut Masih Keroncongan

02/10/2025
ShareTweetSendSendText

Salah satu kebiasaan lama saya adalah mengomentari sesuatu dengan cara satire. Entah kenapa, itu sudah jadi semacam hobi unik. Misalnya, waktu ada acara peringatan Hari Kemerdekaan, seorang ketua ormas yang kebetulan saya jadi dewan pembinanya, mengunggah status WhatsApp tentang meriahnya lomba 17-an. Saya iseng menanggapi dengan mengirimkan kutipan pendek dari Wiji Thukul: “Kemerdekaan adalah nasi dimakan menjadi taik.”

Hasilnya? Heboh. Mungkin karena kalimat itu terdengar seperti tamparan dibanding slogan. Padahal, kalau kita mau sedikit membaca ulang sejarah, kalimat itu pernah benar-benar menggemparkan.

Wiji Thukul, dengan gaya seniman jalanan yang lugas, pernah membacakan puisi itu dalam sebuah acara di Solo. Puisinya sederhana, bahkan terkesan kasar bagi sebagian orang, tetapi justru itulah kekuatannya. Kemerdekaan, katanya, jangan berhenti pada seremoni, jangan berhenti di spanduk dan lomba makan kerupuk. Kemerdekaan harus sampai ke perut rakyat.

Akibatnya? Wiji Thukul dan orang-orang di sekitarnya mendapat pengawasan dan tekanan aparat. Beberapa kawan dan warga sekitar bahkan pernah dipanggil untuk diperiksa di Kodim, menurut kesaksian yang terdokumentasi dalam laporan HAM dan liputan media. Meski begitu, tidak ada dokumen resmi yang mencatat “satu desa” dipanggil. Narasi itu lebih merupakan ingatan kolektif tentang betapa luasnya represi Orde Baru.

Bayangkan, sebuah puisi bisa membuat aparat mengira ada makar di balik metafora. Desa seakan ikut dicurigai hanya karena satu warganya berani menyuarakan kenyataan. Inilah ironi yang kadang membuat sejarah kita terasa lebih absurd daripada novel satir.

Tapi mari jujur: bukankah sekarang obrolan kita pun masih soal perut? Pemerintah bicara tentang makan bergizi gratis, tentang subsidi, tentang beras yang naik-turun harganya. Kepala BGN bahkan baru-baru ini menyampaikan data: setiap menit ada 6 bayi lahir di Indonesia, dengan sekitar 60% berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin. Dan kalau kita lihat data terbaru dari BPS, tingkat kemiskinan keseluruhan memang turun ke 8,47 persen pada Maret 2025, tapi masih ada 5,36 juta anak usia sekolah dari keluarga termiskin (desil 1), di mana 422 ribu di antaranya putus sekolah.

Bacajuga

Gubernur Jambi Salurkan Bantuan Dumisake Pendidikan untuk 498 Siswa di Merangin

Prabowo Instruksikan Penguatan Pendidikan Vokasi dan Sekolah Terintegrasi untuk Atasi Kemiskinan

Al Haris Serahkan Bantuan Dumisake Pendidikan Kepada Siswa SMA, SMK dan SLB di Batang Hari

Cicil Emas Pegadaian: Syarat, Tata Cara, & Keuntungannya

Sementara itu, prevalensi stunting baru turun ke 19,8 persen tahun ini, tapi target 2025 masih 18,8 persen, seperti lari maraton di mana garis finishnya ikut mundur pelan-pelan. Angka-angka itu jelas bukan sekadar statistik, tapi potret getir bahwa setelah hampir 80 tahun merdeka, cita-cita para pendiri bangsa soal kesejahteraan masih terasa begitu jauh dari kenyataan yang diharapkan.

Maka, puisi Wiji Thukul yang dulu dianggap subversif itu justru semakin relevan. Ia mengingatkan bahwa kemerdekaan bukan soal bendera dikibarkan, tapi soal apakah perut rakyat kenyang atau tidak. Kita perlu merenungkan kembali pesan yang ia sampaikan.

Satire memang kadang pahit. Tapi bukankah lebih baik pahit daripada terus-menerus ditipu rasa manis buatan?

Novita sari yahya – Penulis dan peneliti
Hobi mengamati tingkah laku manusia Indonesia dan bikin puisi satire. Makna di balik rasa merupakan antologi 100 puisi Novita sari yahya yang sudah mendapatkan sertifikat terpilih atau terbaik dari lomba nasional dan internasional.

Kata kunci: amparbenderaNovita sari yahya
Berita sebelumnya

Pemkot Jambi Gandeng Kemenhub, Terminal Alam Barajo Siap Jadi Pusat Transportasi Modern

Berita selanjutnya

Wisata Religi, Silaturahmi, dan Peningkatan Ekonomi, Pesan Bupati Tanjab Barat di Haul Syekh Abdul Qodir Al-Jailani

Berita Terkait

Gubernur Jambi Salurkan Bantuan Dumisake Pendidikan untuk 498 Siswa di Merangin

06/11/2025
Presiden RI Prabowo Subianto

Prabowo Instruksikan Penguatan Pendidikan Vokasi dan Sekolah Terintegrasi untuk Atasi Kemiskinan

05/11/2025
Al Haris Serahkan Bantuan Dumisak Pendidikan Kepada Siswa SMA, SMK dan SLB di Batang Hari

Al Haris Serahkan Bantuan Dumisake Pendidikan Kepada Siswa SMA, SMK dan SLB di Batang Hari

05/11/2025
Ilsutrasi emas

Cicil Emas Pegadaian: Syarat, Tata Cara, & Keuntungannya

05/11/2025
Ilustrasi lulusan SMK

Pemerintah Kucurkan Rp 12 Triliun untuk Siapkan Lulusan SMK ke Luar Negeri

05/11/2025

Kereta Khusus Petani dan Pedagang: Bukti Komitmen Presiden Prabowo untuk Keadilan Ekonomi

05/11/2025
Polsek Jaluko Tangkap Pelaku Pencurian Motor yang Ditinggalkan di Kebun Sawit Warga

Polisi Tangkap Pelaku Curanmor di Muaro Jambi

04/11/2025
Ilustrasi pencabulan anak dibawah umur/ Foto: Porwebindo

Trauma, Anak Korban Pencabulan di Jangkat Timur Tidak Mau Bersekolah, Dinsos PPPA Diminta Turun Beri Pendampingan

04/11/2025
Ilustrasi Otoritas jasa keuangan/ foto/ OJK

OJK Cabut Izin Usaha PT Sarana Aceh Ventura

03/11/2025

Dipanggil Presiden Prabowo, Menteri ESDM Laporkan Target Listrik Desa hingga Swasembada Solar

03/11/2025
Berita selanjutnya

Wisata Religi, Silaturahmi, dan Peningkatan Ekonomi, Pesan Bupati Tanjab Barat di Haul Syekh Abdul Qodir Al-Jailani

Wabup Katamso Hadiri Malam Puncak PBR Tahun 2025

Novita sari yahya - Penulis dan peneliti

Keriuhan Media Sosial atas Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Seorang pengrajin Batik Mandau dari Kabupaten Bengkalis sedang tekun membuat pola pada kain putih. Ia mengaplikasikan lilin panas menggunakan alat canting untuk membentuk motif pada kain, motif yang sedang dibuat mencakup unsur daun, pompa migas, hingga ornamen-ornamen melayu yang akan menjadi kain Batik Mandau binaan PHR Zona Rokan

Hari Batik Nasional, Komitmen PHR Berdayakan Masyarakat dan Lahirkan Batik Khas di Tanah Sumatera

Sinsen Gelar Astra Honda Motor Best Student Regional Jambi 2025, Cetak Generasi Muda Inspiratif dan Kreatif

Diskusi tentang inipost

TERHANGAT

Ilutrasi anak korban pelecehan/ ist

Heboh, Kepsek Madrasah Simpang Talang Tembago Diduga Lakukan Pelecehan Terhadap Belasan Anak

15/10/2025

Al Haris Lantik 4 Pejabat Eselon II Hasil Lelang Jabatan

Hasan Mabruri Resmi Dilantik Katua PKM Jambi Periode 2025-2028, Ini Komposisi Pengurusnya 

Orang Tua Korban Pencabulan di Merangin Desak Pelaku Ditangkap

Lirik Lagu Bintang – Anima Band

Trauma, Anak Korban Pencabulan di Jangkat Timur Tidak Mau Bersekolah, Dinsos PPPA Diminta Turun Beri Pendampingan

Viral Video Syur Mirip Gisel, Tagar Cowonya Ikut Trending di Twitter

Wajib Diketahui, Ternyata Tidur yang Benar Menurut Rasulullah adalah Tidur Miring ke Kanan

Al Haris dan Kapolda Jambi Tanam Jagung Serentak Kuartal IV Mendukung Swasembada Pangan

Inilah 3 Jenis Ujian dalam Kehidupan, Jika Telah Melewati Ujian yang Ketiga Selamat Anda Luar Biasa!

IKLAN

 

VIDEO

https://www.youtube.com/watch?v=tPKGo5HU55c

KALENDER

November 2025
SSRKJSM
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    
Sedang diputar

VIDEO: Detik-detik Jembatan Putus di Terjang Banjir

Jembatan Desa bayur, Merangin hanyut terbawa arus sungai/ (Foto: Nda/Ampar)

VIDEO: Detik-detik Jembatan Putus di Terjang Banjir

DAERAH

VIDEO: Warga Protes Truk Batubara Masuk Kota Jambi

NEWS

Al Haris Tinjau Vaksinasi Pelajar Adhiyaksa Jambi

NEWS

Terekam CCTV, OTK Curi Spanduk HIMSAR Gagalkan Musyarawah

NEWS

[Ampar TV] Di Jambi, Gerakan Sejuta Vaksinasi Dalam Sehari Dipusatkan di Tanjabbar

NEWS
Berita Media Online

Copyright @ 2020 Ampar.id - PT MEDIA AMPAR KJA Supported by Ara.

INFORMASI

  • Ampar
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Kode Perilaku Perusahaan Pers
  • Pedoman Media Siber
  • Perlindungan Wartawan
  • Redaksi
  • Tentang Kami

MEDIA SOSIAL

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Ampar
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Kode Perilaku Perusahaan Pers
  • Pedoman Media Siber
  • Perlindungan Wartawan
  • Redaksi
  • Tentang Kami

Copyright @ 2020 Ampar.id - PT MEDIA AMPAR KJA Supported by Ara.