AMPAR.ID, Jambi – Sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bidang hulu migas, Pertamina EP menyadari arti penting sinergi dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan dan mitra kerja seperti media.
“Kelancaran kegiatan operasi migas yang kami jalankan sangat ditentukan oleh dukungan masyarakat, khususnya di sekitar wilayah operasi kami.
Program-program kerja, kontribusi, hingga multiplier effects dari kegiatan operasi perlu senantiasa dikomunikasikan dengan baik kepada para pemangku kepentingan,” ujar General Manager Pertamina EP Asset 1, Ani Surakhman saat memberikan sambutan pada Media Gathering Virtual Pertamina EP Asset 1 dan 2, Kamis (25/3).
General Manager Pertamina EP Asset 1, Ani Surakhman. Media Gathering Virtual dengan tajuk “Webinar Jurnalistik Adaptif” ini diikuti 600 peserta dari Provinsi Aceh hingga Sumatra Selatan melalui aplikasi Zoom Meeting dan Youtube.com.
Acara dimulai pukul 08.30 Wib dan berakhir pukul 13.00 Wib. Acara diawali dengan persembahan tari dari Teratai Art Gallery di Gentala Arasy Jambi.
Di sisi lain, kata Ani Surakhman melanjutkan, dinamika yang terjadi di masyarakat juga menjadi pertimbangan dalam menjalankan kegiatan operasi maupun program-program pengembangan masyarakat.
“Meningkatnya urgency dari komunikasi yang didorong dengan kemajuan teknologi digital saat ini semakin menegaskan peran penting pers bagi kelangsungan bisnis kami,” tegasnya.
Dengan wilayah operasi yang terbentang dari Aceh hingga Sumatra Selatan, Pertamina EP Asset 1 menyadari bahwa diperlukan upaya ekstra dalam mengelola hubungan dengan para pemangku kepentingan.
“Hubungan baik dengan stakeholder yang terjalin selama ini adalah satu hal yang betul-betul kami syukuri, dan hal ini tentunya tidak terlepas dari peran media sebagai jembatan komunikasi antara perusahaan dan stakeholder,” tandas Ani Surakhman.
Dikatakannya, di tengah pandemi yang masih berlangsung hingga hari ini, kita dihadapkan pada situasi yang sarat dengan tantangan. Segala keterbatasan yang tercipta dari pandemi ini menuntut pihaknya untuk melakukan berbagai penyesuaian dalam aktivitas sehari-hari.
Disiplin dalam penerapan protokol kesehatan dan pola hidup sehat merupakan hal yang harus terus diprioritaskan, karena walaupun vaksin sudah tersedia namun pandemi ini belum berakhir.
Ani Surakhman mengatakan Media Gathering kali ini memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, katanya, penyelenggaraan secara virtual ini diharapkan tidak mengubah esensi dari kebersamaan.
“Melalui webinar bertajuk Jurnalistik Adaptif ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam meningkatkan agility rekan-rekan jurnalis di tengah pandemi.
Semoga kegiatan ini dapat memberikan referensi best practices yang dapat dijalankan rekan-rekan jurnalis agar tetap produktif dan adaptif di masa yang penuh tantangan. Semoga kolaborasi yang telah terjalin baik selama ini dapat diingkatkan sebagai wujud nyata sinergi antara industri hulu migas dengan media,” harapnya.
Sementara itu, General Manager Pertamina EP Asset 2, Astri Pujianto menambahkan bahwa sejak pandemi Covid-19 melanda dunia pada awal 2020, seluruh sektor termasuk industri hulu migas terkena dampak yang sangat luar biasa, sehingga banyak program kerja di tahun 2020 tidak terlaksana.
“Memasuki tahun 2021 seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi dan adanya penemuan vaksin Covid-19, Alhamdulillah kegiatan media gathering PT Pertamina EP dapat dilaksanakan meskipun secara virtual, tentunya hal ini sangat kita perlukan dalam rangka menyapa kembali mitra kerja hulu migas yakni para jurnalis yang selalu aktif dalam memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya terkait bisnis hulu migas Pertamina,” ujarnya.
Tentunya misi Pertamina kali ini di samping menjalin silaturahmi dengan jurnalis, juga untuk memberikan edukasi migas dan edukasi jurnalistik sehingga acara ini tidak sekadar temu kangen virtual, namun juga ada aspek manfaat yang bisa diterima semua.
“Diharapkan acara ini tidak mengurangi sedikitpun esensi dari kemitraan antara swasta dan media yang selama ini terjalin khususnya SKK Migas-Pertamina EP dengan insan pers dan media,” pungkasnya.
Communication Senior Specialist SKK Migas, Indah Permata Sari menyambut baik terselenggaranya Media Gathering Virtual. Indah menyampakan materi terkait digitalisasi di masa kini, sejalan dengan kegiatan Jurnalistik Adaptif.
“Media sejak berkembangnya internet mulai sebagian membuat platform digital sebagai upaya memberikan kemudahan dan memperluas jangkauan. Namun di era pandemi saat ini dapat dikatakan media dipaksa untuk melakukan adaptasi dengan penerapan digital lebih masif sehubungan dengan perubahan pola konsumsi berita masyarakat dari media konvensional ke digital,” ujarnya.
Saat ini jurnalis harus bisa bekerja multiplatform, meskipun persaingan semakin ketat, strategi yang lebih terbaru diperlukan untuk menyokong media berita tersebut. Tetapi perlu diingat, katanya, kewajiban jurnalis itu memiliki kemampuan: haus akan informasi, networking, dan sadar akan sekitar.
Selain itu, Indah menguraikan kondisi Indonesia masih membutuhkan minyak dan gas dalam jumlah besar. Menurut RUEN di tahun 2050 kebutuhan minyak akan meningkat menjadi 3,97 juta BPOD atau naik 139 persen
“Indonesia masih memiliki potensi migas yang besar, dari 128 cekungan yang sudah berproduksi baru 30 cekungan. Ada potensi, tinggal bagaimana kita mau bekerja keras untuk mewujudkannya. SKK Migas, memiliki visi, yaitu meraih 1 Juta Barrel minyak dan Gas 12 BSCFD di tahun 2030,” ujarnya.
Aiman Witjaksono, selaku narasumber utama memaparkan tentang bagaimana jurnalis dituntut untuk adaptif terhadap segala sesuatu yang dihadapi.
“Jika ketemu tembok, cari jalan lain. Jangan dipaksakan menabrak tembok itu. Wartawan memang dituntut seperti itu,” ujar jurnalis, Pembawa Berita dan Dialog ini.
Aiman juga banyak mengupas tentang jurnalistik investigatif. “Kalau risiko pasti ada. Jalani saja semua prosesnya, jika ini telah dilakukan, berita investigatif akan cenderung aman,” ujarnya.
Sesi tanya jawab mewarnai materi yang disampaikan Aiman. Baik disampaikan secara langsung maupun melalui kolom chat di aplikasi zoom maupun youtube.com.
Selain mendapat ilmu, peserta juga kebagian doorprize dengan total hadiah Rp. 25 juta rupiah. Diawali dengan permainan Kahoot.It dengan 20 pertanyaan. 15 besar peserta pada permainan ini berhak mendapatkan hadiah. Lalu ada penilaian untuk penanya terbaik dan peserta terbaik. Terakhir, lucky draw.(*)
Diskusi tentang inipost