Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengklaim stok vaksin Sinovac yang akan habis masa pakai atau kedaluwarsa pada 25 Maret telah habis.
Nadia menerangkan, vaksin tersebut merujuk pada dosis vaksin Sinovac yang masuk dalam kloter pertama. Vaksin, katanya telah disuntikkan kepada tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik.
“Vaksin ini telah kita gunakan untuk diberikan kepada 1,45 juta tenaga kesehatan dan 50 ribu pemberi pelayanan publik. Saat ini, vaksin ini sudah habis kita gunakan,” kata Nadia dalam video yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (14/3).
Masa kedaluwarsa vaksin Sinovac sebelumnya diumumkan PT. Bio Farma. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Bio Farma Bambang Heriyanto menyebut ada perubahan masa tenggat pemakaian vaksin Sinovac dari semula pada 2023, namun dipercepat pada 25 Maret.
Meski demikian, Bambang tak menjelaskan lebih jauh terkait percepatan masa tenggat vaksin yang diproduksi oleh perusahaan asal China tersebut.
“Iya itu expired date dari manufacture. Dalam izin masa penggunaan darurat (EUA), expired date sesuai dengan yang dikeluarkan dan disetujui oleh BPOM,” katanya.
Sementara itu, Nadia melanjutkan, vaksin Sinovac yang telah habis digunakan tersebut merupakan vaksin CoronaVac berbentuk botol kecil atau vial yang berisikan satu dosis atau satu kali penyuntikan.
Itu berbeda dengan vaksin yang disuntikkan kepada lansia berbentuk botol besar berisi 10 dosis vaksin.
“Sementara vaksin Sinovac yang saat ini kita gunakan untuk usia di atas 60 tahun dan pemberi pelayanan publik lainnya, adalah menggunakan kemasan botol besar atau vial yang berisikan 10 dosis atau dapat diberikan kepada 10 orang sasaran vaksinasi,” jelas Nadia.
Sumber: CNN Indonesia
Diskusi tentang inipost