AMPAR.ID, SAROLANGUN – Dalam rangka Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021-2024 serta salah satu bagian dari Aksi Konvergensi Pencegahan Stunting, Pemerintah Kabupaten Sarolangun menyelenggarakan Rakor Rembuk Stunting Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sarolangun Tahun 2023 di Aula Kantor Bappeda, Kamis (20/7/2023).
Rakor Rembuk Stunting tersebut dibuka langsung Pj Bupati Sarolangun Bachril Bakri, yang dihadiri Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari, Waka Polres, Dandim 0420/Sarko, para Kepala OPD, Camat, dan Lurah. Juga hadir Kepala Bappeda Provinsi Jambi, Kakan Kemenag Sarolangun, Kepala BPJS, Kepala Puskesmas, serta tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sarolangun.
Dalam laporannya, Sekertaris TPPS Sarolangun, Linda Novita mengatakan, Rembuk Stunting merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah kabupaten untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama-sama antara Perangkat Daerah penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat.
BACA JUGA: Tanggap Kejari Sarolangun Soal Aksi Demo Berantas Korupsi Dana Desa
Pj Bupati Sarolangun Bachril Bakri mengatakan, sesuai dengan data sampai dengan hari in, jika jumlah anak stunting di kabupaten sebanyak 384 anak atau 16.8 persen. Namun target kita kedepan bisa mencapai target nasional yaitu 14 persen.
“38.37 persen atau 284 anak sudah menjadi anak asuh dari OPD dan pihak perusahaan di Kabupaten Sarolangun,” kata Pj Bupati.
Terakhir Pj Bupati Bachril Bakri berharap kedepannya seluruh Perusahaan yang ada di kabupaten Sarolangun bisa menjadi bapak dan bunda asuh anak stunting.
“Kita juga meminta kepada seluruh ASN bisa menjadi bapak atau bunda asuh. Kita akan buat surat edarannya,” singkat Bachri Bakri.
Dalam kesempatan tersebut dilakukan pengukuhan Bapak Bunda Asuh Stunting oleh Pj Bupati Sarolangun Bachril Bakri.
(Fdn)
Diskusi tentang inipost