AMPAR.ID, MUAROJAMBI – Musim kemarau mulai memasuki puncaknya di Agustus ini. Saat puncak musim kemarau di Muarojambi yang notabene terdapat banyak lahan gambut rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan. Persiapan pihak mengantisipasi terjadinya kebakaran.
“Sosialisasi, penyuluhan hingga imbauan agar warga tidak membuka lahan dengan membakar hutan. Bersama menjaga agar tidak terjadi Karhutla,” kata Bupati Muarojambi Masnah Busro usai apel siaga Karhutla di lapangan sepakbola Desa Kotakarang, Kecamatan Kumpeh Ulu, Rabu (29/7/20).
Tak hanya itu, pemerintah, TNI dan Polri juga bersinergi pihak perusahaan di Muarojambi agar berkomitmen menjaga kebun mereka, supaya tidak terjadi Karhutla. Sebab, ada saksi pidana yang menanti jika terjadi kegiatan pembakaran lahan di lokasi perkebunan.
“Kita akan lakukan penegakan hukum yang tegas kepada masyarakat maupun perusahaan yang terbukti membuka lahan dengan dibakar. Sanksinya pidana maksimal 15 tahun penjara,” kata Kapolres Muarojambi AKBP Ardiyanto.
Kapolres menyebut, seluruh personil kepolisian mulai dari polres hingga Polsek selalu siaga jika terjadi kebakaran. Selain itu, untuk memantau potensi terjadinya kebakaran, pemanfaatan tekhnologi juga turut dimaksimalkan.
“Kita ada aplikasi asap digital informasi centernya berpusat di Polda Jambi. Itu akan terpantau semua karena ada CCTV-nya yang memfokuskan, jadi jika ada kebakaran langsung termonitor,” kata Kapolres.
Diskusi tentang inipost