AMPAR.ID, Jambi – Mahasiswa Jambi meminta Gubernur Jambi, Al Haris tak memenuhi permohonan Kementrian ESDM untuk membuka kembali angkutan batubara melewati jalan nasional.
Hal ini pasca Kementrian ESDM menyurati Gubernur Jambi dalam surat nomor T-169/MB.05/DJB.B/2024 tertanggal 25 Januari 2024 yang mengusulkan untuk dapat mempertimbangkan kembali pembukaan pengangkutan batubara baik jalur sungai dan darat.
Selain itu, dalam suratnya bila dalam pelaksanaannya ditemukan pelanggaran maka Gubernur Jambi dapat mengevaluasi kembali pengoperasian angkutan batubara.
Menanggapi hal ini, Presiden Mahasiswa INSIMA Jambi, Pasrun Nazir meminta Gubernur Jambi tidak mengabulkan permohonan Kementrian ESDM.
“Saya selaku Presiden Mahasiswa INSIMA Jambi meminta Gubernur Jambi bapak Al Haris untuk tidak mengabulkan apa yang menjadi permohonan dan usulan tersebut,” katanya, Senin (29/1/2024).
Menurutnya, apa yang menjadi keputusan Gubernur Jambi saat ini untuk memberhentikan aktivitas batubara di Jambi untuk menggunakan jalan nasional sudah sangat tepat dan benar.
Selanjutnya Pasrun Nazir menambahkan, mahasiswa INSIMA Jambi sangat mendukung kebijakan yang diambil oleh Gubernur Jambi untuk melarang operasional angkutan batubara melintasi sepanjang jalan nasional.
“Kebijakan larangan truk batubara tersebut juga demi keselamatan dan kepentingan bersama. Saya pahami bahwa demonstrasi yang dilakukan juga dilandasi oleh kepedulian dan perjuangan untuk keadilan. Tetapi kita juga harus saling pengertian sangat penting untuk membangun persatuan dan keadilan,” ujarnya.
“Mari kita jadikan semangat perjuangan ini sebagai pemersatu, bukan pemecah belah. Saya mengharapkan kita semua juga dapat memahami latar belakang dan tujuan baik dari kebijakan ini,” imbuhnya.
Hal yang sama juga diutarakan Ketua PMII Komisariat Universitas Jambi, Jodi Setiawan yang meminta Gubernur Jambi tak mengabulkan permohonan Kementrian ESDM.
“Saya selaku Ketua Komisariat PMII Universitas Jambi meminta Gubernur Jambi untuk tidak memenuhi permintaan tersebut, dan tetap mempertahankan status penutupan operasional pertambangan batubara melintas di jalan nasional,” katanya.
Ia menambahkan, keputusan Gubernur Jambi hari ini sudah tepat dalam mengambil tindakan yang mana keadaan tersebut sudah tidak bisa terbendung lagi, yang membuat beberapa akses dan permasalahan permasalahan muncul di setiap desa dan tempat yang di lewati angkutan batubara.
“Selama ini mahasiswa dan masyarakat sangat terdampak yang berada di jalan operasional batubara yang mungkin sangat merugikan yang dapat mengancam nyawa nyawa pengendara, ditambah dengan tonase yang begitu berat serta sopir yang ugal-ugalan mengejar target,” ujarnya.
“Dengan adanya Instruksi Gubernur yang dikeluarkan untuk penutupan akses jalur batubara kami merasakan udara yang segar kami merasakan merdeka di tanah kelahiran kami,” tambahnya.
Selain itu, dikatakannya keputusan ini seharusnya menjadi acuan penting bagi sopir-sopir batubara bukan hanya menuntut, lantas mereka harus memberikan paham kepada cukong-cukong batubara untuk segera membangunkan jalur khusus angkutan batubara.
(min)
Diskusi tentang inipost